By Erfan Maulana - MNDS.008/Tebing/09
Assalammualaikum Wr.Wb
SALAM RIMBA !!!
LESTARI...!!!
Berawal dari rasa senang atau minat
dari seseorang akan aktivitas di alam bebas seperti naik gunung, menjelajah hutan
rimba dan lain sebagainya.
Tak cukup sampai disitu, seorang
Pegiat Alam bebas tidak hanya punya modal cinta, minat ataupun mengejar popularitas
agar dikenal sebagai pendaki gunung semata.
Kegiatan di alam bebas membutuhkan
keseriusan dan pengetahuan yang cukup agar benar-benar tepat secara aplikasinya
oleh sebab itu maka seorang pegiat/pecinta alam hakikinya mempunyai pengetahuan
yang cukup.
Berdasarkan hal tersebut maka
pegiat/pecinta alam membutuhkan Pelatihan ataupun Pendidikan agar benar-benar
siap menghadapi kondisi di alam bebas agar tidak menjadi pegiat yang
"konyol" dalam beraktivitas tersebut, dapat dibilang konyol misalnya
saat mendaki gunung terkena hypothermia dan malah tidak punya persiapan atau
pengetahuan untuk mengatasinya bahkan kegiatan alam bebas lainnya yang lebih
bersifat ekstrim seperti rock climbing, arung jeram, caving (susur gua)
sehingga rasanya seorang pegiat/pecinta alam mempunyai bekal pengetahuan yang
cukup untuk meminimalisir kejadian buruk yang disebabkan orang itu sendiri
(internal) atau kondisi eksternal seperti gangguan yang disebabkan alam itu
sendiri (hujan, badai, banjir bandang, tanah longsor dan lain sebagainya).
Dari hal tersebut setidaknya kita
harus menyadari bahwa seorang pegiat/pecinta alam wajib mempunyai pengetahuan
tentang alam bebas, dikarenakan selain untuk dirinya sendiri diharapkan juga
bermanfaat bagi orang lain.
Dalam dunia pecinta alam atau
organisasi pecinta alam khususnya Mahasiswa Pecinta Alam Negara Dipa STIA
Amuntai mempunyai Standar Operasional Prosedure (SOP) yang diterapkan dalam
rekruitment anggota melalui tahapan Pendidikan Latihan Dasar (Diklatsar) yang
maksud dan tujuannya sesuai dengan pembahasan sebelumnya guna mempersiapkan
seorang pegiat/pecinta alam beraktivitas di alam bebas.
Secara Umum Pendidikan Latihan
Dasar (Diklatsar) di Mapala Negara Dipa STIA Amuntai mempunyai tahapan yang
tidak instant untuk menjadi anggota muda bukan hanya sekedar pengenalan teori
atau materi kepecintaalaman namun harus juga berbarengan dengan praktik atau
pengaplikasiannya karena kegiatan alam bebas lebih banyak berkutat pada
kegiatan outdoor yang membutuhkan fisik dan mental yang kuat.
Secara khususnya Pendidikan Latihan
Dasar (Diklatsar) di Mapala Negara Dipa STIA Amuntai mempunyai tahapan atau
jenjang dalam rekruitment anggota muda yang pertama adalah seorang
Mahasiswa/Mahasiswi mendaftarkan dirinya secara administrasi ke Sekretariat Mapala
Negara Dipa STIA Amuntai selanjutnya mereka akan mendapat status Calon Anggota
Muda (Calangmuda).
Selanjutnya Calangmuda akan
diberikan jadwal pendidikan materi ruang guna mendapatkan pengetahuan dasar
tentang materi-materi dasar kepecintaalaman seperti Konservasi Sumber Daya
Alam, Mountaineering, Rock Climbing, Caving/Speleologi, Arung Jeram/Olahraga
Arus Deras, Pertolongan Gawat Darurat (PPGD), Survival, Navigasi, dan lain
sebagainya.
Adapun berbarengan dengan
penyampaian materi kepecintaalaman tersebut para calangmuda akan dikenalkan
dengan peralatan-peralatan standar yang biasa digunakan dalam kegiatan alam
bebas agar mereka dapat beradaptasi dengan baik nantinya untuk beraktivitas
atau berkegiatan di Pendidikan Latihan Dasar tersebut.
Setelah melalui tahap materi ruang tersebut para calangmuda akan diterjunkan dan dilatih kembali dilapangan guna mempraktikkan materi yang telah didapatnya dengan waktu yang telah ditentukan oleh para pendahulunya (Senior) yang sudah melalui tahap pendidikan dan menjadi Anggota Mahasiswa Pecinta Alam Negara Dipa STIA Amuntai, tak hanya sekedar mempraktikkan ilmu kepecintaalaman kegiatan pendidikan latihan dasar ini juga sebagai media untuk menempa kemampuan fisik dan mental para calangmuda, memang kesan di mata publik seperti berbau kekerasan namun kami dari Mahasiswa Pecinta Alam Negara Dipa STIA Amuntai mempunyai Standart dan Ukuran agar pendidikan benar-benar terlaksana sesuai dengan hakikatnya yakni pendidikan yang beretika, adapun penempaan fisik seperti Push Up, Sit Up dan lain sebagainya "without physical contact/tanpa kontak fisik" diterapkan agar para calangmuda sampai pada titik nolnya dan mampu mengaplikasikan pengetahuan yang telah diberikan sebelumnya pada materi ruang sehingga dapat keluar dari permasalahan yang dihadapi atau menemukan problem solving.
Setelah melalui tahap materi ruang tersebut para calangmuda akan diterjunkan dan dilatih kembali dilapangan guna mempraktikkan materi yang telah didapatnya dengan waktu yang telah ditentukan oleh para pendahulunya (Senior) yang sudah melalui tahap pendidikan dan menjadi Anggota Mahasiswa Pecinta Alam Negara Dipa STIA Amuntai, tak hanya sekedar mempraktikkan ilmu kepecintaalaman kegiatan pendidikan latihan dasar ini juga sebagai media untuk menempa kemampuan fisik dan mental para calangmuda, memang kesan di mata publik seperti berbau kekerasan namun kami dari Mahasiswa Pecinta Alam Negara Dipa STIA Amuntai mempunyai Standart dan Ukuran agar pendidikan benar-benar terlaksana sesuai dengan hakikatnya yakni pendidikan yang beretika, adapun penempaan fisik seperti Push Up, Sit Up dan lain sebagainya "without physical contact/tanpa kontak fisik" diterapkan agar para calangmuda sampai pada titik nolnya dan mampu mengaplikasikan pengetahuan yang telah diberikan sebelumnya pada materi ruang sehingga dapat keluar dari permasalahan yang dihadapi atau menemukan problem solving.
Selanjutnya begitu pula dengan
penempaan mental berupa teriakan atau teror mental "tanpa kata-kata kasar,
berbau sara, rasis atau penghinaan lain (beretika)" yang diterapkan guna
mendidik mental para calangmuda agar mampu bertahan dalam kondisi dibawah
tekanan.
Dari 2 (dua) metode penempaan fisik
dan mental tersebut tentu saja akan menguras tenaga dan pikiran para
calangmuda, namun output yang dimaksudkan dari hal tersebut adalah
mempersiapkan para calangmuda seandainya menjadi anggota muda dan
pegiat/pecinta alam mampu mengatasi permasalahan yang dihadapinya dikarenakan
di Alam Bebas tidak ada yang dapat diprediksi namun dapat direncanakan dan di
manajemen secara tepat yang pada akhirnya adalah meminimalisir kejadian-kejadian
fatal yang mungkin saja dapaf terjadi kapanpun dan dimanapun.
Selain itu para calangmuda akan
diberikan doktrin ataupun dogma agar mempunyai keyakinan akan pemahaman di
dunia kepecintaalaman khususnya pada Organisasi yakni Mahasiswa Pecinta Alam
Negara Dipa STIA Amuntai berupa loyalitas dan solidaritas, karena pendidikan
ini tidak hanya sekedar memberikan pengetahuan tentang dunia kepecintaalaman
namun juga melekat tentang loyalitas dan solidaritas artinya seorang calangmuda
yang nantinya menjadi anggota muda akan sampai pada titik loyal terhadap
organisasi dan mempunyak solidaritas yang tinggi terhadap sesama anggota
seperti layaknya saudari/i.
Sehingga dapat disimpulkan
Pendidikan dan Latihan Dasar Mahasiswa Pecinta Alam Negara Dipa STIA
Amuntai mempunyai wawasan visi dan misi untuk membentuk Anggota yang terdidik
dan terlatih untuk :
1. Membentuk sikap dan membangun jiwa karsa sebagai
seorang Mahasiswa Pecinta Alam Negara Dipa STIA Amuntai yang punya tanggung
jawab dan loyalitas tinggi terhadap organisasi.
2. Dapat melaksanakan inciementalis (tambal sulam)
terhadap organisasi sebagai upaya penyempurnaan tata kerja organisasi sehingga
sasaran organisasi dapat tercapai dengan efektif dan efesien yang mengarah pada
perkembangan organisasi.
3. Paham, mampu dan terampil secara praktik dan teori
dalam aplikasi materi-materi
pendidikan anggota Mahasiswa Pecinta Alam Negara Dipa STIA Amuntai.
pendidikan anggota Mahasiswa Pecinta Alam Negara Dipa STIA Amuntai.
4.
Untuk membentuk Team Work (Tim Kerja) yang solid dan
handal dalam mengemban misi organisasi.
Selanjutnya berdasarkan Anggaran
Dasar (AD) Mahasiswa Pecinta Alam Negara Dipa STIA Amuntai yakni:
BAB III
MAKSUD,
TUJUAN DAN FUNGSI
Pasal 8
Maksud
MAPALA NEGARA DIPA STIA Amuntai
bermaksud mempersiapkan mahasiswa pencinta alam agar menjadi manusia yang
mempunyai kepribadian dan berwatak luhur sehingga terbentuklah generasi penerus
bangsa yang memiliki ;
1.
Moral, sikap mental dan budi pekerti yang luhur.
2.
Cerdas, tanggap dan terampil serta sehat jasmani dan
rohani
3.
Rasa hormat dan cinta akan lingkungan dan makhluk
hidup melalui pembinaan kegiatan pencinta alam dan menggalang persatuan dan
kesatuan bangsa.
Pasal 9
Tujuan
MAPALA NEGARA DIPA STIA Amuntai bertujuan untuk :
MAPALA NEGARA DIPA STIA Amuntai bertujuan untuk :
1.
Membentuk mahasiswa menjadi manusia
Indonesia yang berkualitas, kreatif, inovatif, dan kritis terhadap perubahan
yang terjadi di lingkungan sekitarnya.
2.
Membentuk mahasiswa yang perduli dengan berusaha
menjaga dan melestarikan alam dan lingkungan hidup.
3.
Membentuk mahasiswa yang mampu berkarya dan
berpartisipasi dalam pembangunan bangsa dan negara Indonesia.
4.
Memupuk dan membina mahasiswa yang berwatak ksatria,
memiliki sportifitas, solidaritas dan rasa kekeluargaan yang tinggi
5.
Memupuk dan membina persatuan dan kesatuan di dalam
masyarakat serta menjalin persahabatan antar suku bangsa dan sosial budaya
Pasal 10
Fungsi
MAPALA
NEGARA DIPA STIA Amuntai berfungsi sebagai :
1.
Wadah penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan di
bidang kepencinta alaman untuk mahasiswa STIA Amuntai
2.
Sarana penelitian praktis dan atau ilmiah serta pengembangan
teknik dunia pencinta alam, sikap, mental dan moralitas dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
MNDS.008/Tebing/09